Wednesday, April 21, 2010
last night on the telephone
Terima kasih dan maaf
Terima kasih banyak, sekali lagi makasih . aku speechless denger confession mu tadi malem, mas. tentang kamu yang ‘sadar’ kamu cuma modal sayang menjalani semuanya, tentang kamu yang selalu mencoba buat ngalah daripada aku yang harus sakit, tentang kamu yang sebenernya juga udah capek dengan ke’childish’an ku dan pengen menyudahi semua ini.
Kadang aku juga sama, berasa semuanya buang buang waktu saja, tapi satu yang selalu bikin aku berusaha mempertahankan semuanya, kita sudah terlalu jauh. bukan perkara mudah untuk tiba tiba melenyapkan semua perjalanan kita hanya karena sebuah kesalahpahaman yang tidak begitu penting.
Semua manusia itu punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dan aku berharap dengan semua itu kita bisa lebih ‘saling melengkapi’ menjadi kolaborasi yang akan indah pada waktunya
Tebar tiap senyum itu disana
Walau tetap jarak yang bicara
Tanpa kiasan bunga ataupun romantisnya arti cinta
Belajar tentang kesetiaan,
Untuk tetap berjajar dalam pahitnya mencinta
Perlu keyakinan lebih, bahkan besar
Tak perlu banyak norma, hanya kesetiaan dan kejujuran kita yang diuji
Anggap hati ini selalu bisa kau ambil
Rasakan detak itu,
Tetaplah hidup disana sayang, dengan semua impian besarmu
Poem and Picture Presented by Danang Seta Wijaya
0 comments:
Post a Comment